Proyek New Balaikota Makassar Diusulkan di Bappenas

newbalkotDPUMKS2X+v, – Pemenang sayembara desain New Balaikota telah diumumkan Desember 2017 lalu. Saat ini proyek tersebut siap diusul ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia untuk dimasukkan dalam daftar rencana pinjaman/hibah luar negeri (buku biru).

“Ada tujuh proyek yang saya usulkan untuk bisa segera masuk ke daftar buku biru Bappenas, termasuk New Balaikota. Kita kasih waktu sebulan untuk segera menyelesaikan proposal tersebut,” kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto.

Dalam jangka waktu demikian, Danny optimistis pengusulan proyek New Balaikota ke pemerintah pusat bisa secepatnya dilakukan.

Karena itu, dia meminta bantuan konsultan agar bisa secepatnya membuatkan proposal tersebut. “Makanya semua data harus terkumpul, dan kita butuh bantuan konsultan untuk membantu pemerintah kota membuatkan proposal,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Teknik (Bintek) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Ansuard menyebutkan, ada tujuh proyek yang diusulkan untuk segera dibuatkan proposal agar bisa terdaftar di buku biru Bappenas.

Salah satunya adalah proyek New Balaikota yang ditergetkan mulai dioperasionalkan pada 2020 mendatang. “Ada tujuh poin yang diusulkan pak wali. Termasuk, New Balaikota, Pesisir Sungai Tallo, Kota Baru,” ujarnya.

Kata dia, dibantu dengan konsultan, pihaknya mengaku akan berupaya keras sehingga proposal untuk tujuh proyek tersebut bisa segera dirampungkan.

Lanjutnya, proyek pembangunan yang diusulkan dan disepakati oleh Bappenas kepada pemberi pinjaman/hibah luar negeri (investor) didasarkan pada daftar rencana pinjaman/hibah luar negeri (buku biru).

“Kita kirim proposal ke Bappenas siapa yang akan turunkan bantuan untuk proyek ini (New Balaikota), karena ini tidak pakai dana daerah tapi melalui sistem investasi,” lanjutnya.

Ada beberapa poin penting yang patut dituangkan sama proposal tersebut, salah satunya adalah ketersediaan lahan. Ansuard mengaku telah menyiapkan lahan untuk bangunan tersebut, sehingga kedepan dipastikan bahwa proyek pembangunan tersebut tidak akan terkendala lahan.

“Yang utama itu lahannya, ada cupingan di CPI itu sekitar 3 Ha lebih, jadi itu sementara kita siapkan lahannya, karena Bappenas dia minta lahan dan sertifikat,” imbuhnya. (Sumber : Sindo NEWS)

2 Comments

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − 10 =