UPTD PAL DPU Makassar Ikuti Workshop Survei Tangki Septik Berbasis IT

USAID IUWASH Plus menggelar Workshop pengenalan survei tangki septik berbasis teknologi informasi (IT), di Hotel Claro, Makassar, Selasa (14/08/2018). Foto : Istimewa

USAID IUWASH Plus menggelar Workshop pengenalan survei tangki septik berbasis teknologi informasi (IT), di Hotel Claro, Makassar, Selasa (14/08/2018). Foto : Istimewa

DPUMKS2X+V, – USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene penyehatan lingkungan untuk semua (IUWASH Plus) menggelar Workshop pengenalan survei tangki septik berbasis teknologi informasi (IT), di Hotel Claro, Makassar, Selasa (14/08/2018).

Kegiatan ini diikuti 12 staf Unit Pelaksana Tugas Daerah Pengelolaan Air Limbah (UPTD PAL) dan dua staf Bidang Prasarana Bangunan Pemerintah Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar.

Pada umumnya USAID IUWASH Plus menggelar kegiatan ini untuk peningkatan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku hygiene masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.

“Acara workshop pengenalan survey tangki septik berbasis smartphone dibawakan langsung oleh narasumber dari IUWASH Plus, Sabdo Sumarsono,” kata Humas Dinas PU Makassar, Hamka Darwis, Selasa (14/08/2018).

Dia menjelaskan, workshop ini diselenggarakan untuk lebih mengenalkan cara survei pelanggan penyedotan tinja dengan menggunakan smartphone untuk mengurangi penggunaan kertas atau catatan saat petugas berada di lapangan.

Tentunya, hasil pencatatan melalui smartphone langsung dapat termonitor oleh petugas admisnistrator di UPTD PAL Dinas PU Makassar.

“Setiap data yang terkirim dari smartphone secara real time dapat di lihat diportal. Dan juga data tersebut sudah tidak melalui proses input ke komputer sehingga mengurangi kesalahan ketik yang dilakukan operator komputer,” terang Hamka.

“Data lebih aman karena hanya bisa dilihat oleh pemilik,” sambungnya.

Lewat survei ini, Hamka menambahkan, petugas lapangan memerlukan smartphone yang mendukung aplikasi survei dan transfer data (3G), disertai kelengkapan camera dan GPS yang akurat.

“Dan sistem ini memerlukan portal survei yang terhubung internet (1 unit komputer personal yang digunakan administrator untuk monitoring kegiatan survei. Server harus memiliki IP Public,” tambahnya.

Sekadar diketahui kegiatan workshop ini berlangsung tiga hari hingga Kamis (16/08/2018) pekan ini. (Sumber : SindoNews | bds)

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 1 =